Beranda | Artikel
Sekiranya Anda Tahu Makna Doa Ini, Tentu Anda Selalu Membacanya – Syaikh Abdussalam Asy-Syuwaiar
9 jam lalu

Doa ini termasuk doa yang paling utama dan paling agung. doa yang paling sering dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa ini:

ROBBANAA AATINAA FID DUN-YAA HASANAH WA FIL AAKHIROTI HASANAH WAQINAA ‘ADZAABAN NAAR

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.”

Dikisahkan, seseorang pernah berkata kepada Anas bin Malik, “Doakan kami!” Lalu Anas mengangkat kedua tangannya dan berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.” Orang itu lalu berkata, “Tambahkan lagi doanya!” Anas menjawab, “Tidak ada tambahan yang lebih utama setelah doa ini.” Doa ini sangat agung. Saat Anda mengucapkan: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia…”

Anda tidak berkata, “Berikanlah kepadaku seluruh dunia ini,” atau, “Berikanlah kepadaku dunia secara sempurna,” atau, “Berikanlah kepadaku dunia sepenuhnya.” Namun Anda hanya berkata, “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku kebaikan di dunia…”

Kata “kebaikan” (hasanah) di sini berbentuk nakirah (indefinitif) dalam konteks kalimat positif, sehingga maknanya mencakup segala bentuk kebaikan yang mutlak. Kebaikan yang bermanfaat bagi Zaid di dunia berbeda dengan kebaikan yang bermanfaat bagi ‘Amru.

Oleh sebab itu, dalam salah satu riwayat disebutkan: “Di antara hamba-Ku, ada yang hanya menjadi baik dengan kekayaan. Seandainya Aku menjadikannya miskin, pasti ia menyimpang. Dan di antara hamba-Ku, ada pula yang hanya menjadi baik dengan kemiskinan. Seandainya Aku menjadikannya kaya, pasti ia berbuat zalim.” Atau dengan redaksi yang semakna dengannya. Maksudnya, dengan doa ini Anda menyerahkan sepenuhnya kepada Allah ‘Azza wa Jalla agar Dia memberimu kebaikan yang paling sesuai untukmu. Baik itu kebaikan berupa harta. Kebaikan berupa pasangan dan anak keturunan. Kebaikan berupa pekerjaan. Maupun kebaikan dalam bentuk-bentuk lainnya.

Di antara kebaikan terbesar yang dikaruniakan kepada seorang hamba di dunia adalah seperti yang disebutkan Al-Hasan Al-Bashri. Ketika beliau membaca ayat: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka,” beliau berkata, “Kebaikan di dunia adalah ketika Allah ‘Azza wa Jalla menganugerahkan kepada hamba-Nya ilmu dan ibadah.” Jadi, dengan doamu: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia…” seakan-akan Anda berkata: “Ya Tuhanku, anugerahkan kepadaku urusan dunia yang bermanfaat bagiku; dan Engkau lebih tahu apa yang terbaik untukku. Anugerahkan pula kepadaku ibadah dan ilmu; ibadah yang Engkau ridhai, dan ilmu yang menjadikan ibadah itu sesuai dengan petunjuk dan keistiqamahan.”

Oleh sebab itulah, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia…” Adapun orang yang tercela adalah yang hanya berdoa: “Ya Allah, karuniakanlah kepadaku perkara dunia saja!”

=====

هَذَا الدُّعَاءُ مِنْ أَفْضَلِ الْأَدْعِيَةِ وَأَجَلِّ الْأَدْعِيَةِ حَتَّى جَاءَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا فِي الصَّحِيحَيْنِ كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذَا الدُّعَاءَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ

قِيلَ لِأَنَسٍ ادْعُ لَنَا فَرَفَعَ أَنَسٌ يَدَيْهِ ثُمَّ قَالَ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ فَقِيلَ لَهُ زِدْنَا قَالَ لَيْسَ بَعْدَ هَذَا الذِّكْرِ وَهَذَا الدُّعَاءِ زِيَادَةٌ هَذَا الدُّعَاءُ عَظِيمٌ تَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً

مَا قُلْتَ أَعْطِنِي كُلَّ الدُّنْيَا مَا قُلْتَ أَعْطِنِي كَمَالَهَا مَا قُلْتَ أَعْطِنِي تَمَامَهَا وَإِنَّمَا قُلْتَ رَبِّ أَعْطِنِي فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً

وَهَذِه نَكِرَةٌ فِي سِيَاقِ إِثْبَاتٍ مِمَّا يَدُلُّ عَلَى أَنَّهَا مُطْلَقَةٌ فَالْحَسَنَةُ لِزَيْدٍ الَّتِي تَنْفَعُهُ فِي الدُّنْيَا تَخْتَلِفُ عَنْ الْحَسَنَةِ لِعَمْرٍو الَّتِي تَنْفَعُهُ

وَلِذَلِكَ جَاءَ فِي الْخَبَرِ إِنَّ مِنْ عِبَادِي مَنْ لَا يُصْلِحُهُ إِلَّا الْغِنَى فَلَوْ أَفْقَرْتُهُ لَنَكَرَ وَإِنَّ مِنْ عِبَادِي مَنْ لَا يُصْلِحُهُ إِلَّا الْفَقْرُ فَلَوْ أَطْغَيْتُهُ لَبَغَى أَوْ نَحْوَهُ مِمَّا جَاءَ فِي الْخَبَرِ فَالْمَقْصُودُ أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ أَنْتَ تَكِلُ إِلَيْهِ أَنْ يُعْطِيَكَ الْحَسَنَةَ الَّتِي تَصْلُحُ لَكَ الْحَسَنَةَ مِنَ الْمَالِ الْحَسَنَةَ مِنَ الزَّوْجِ وَالْوَلَدِالْحَسَنَةَ مِنَ الْوَظِيفَةِالْحَسَنَةَ مِنْ غَيْرِ ذَلِكَ مِنْ الْأُمُورِ

وَمِنْ أَعْظَمِ الْحَسَنَاتِ الَّتِي يُؤْتَاهَا الْمَرْءُ فِي الدُّنْيَا مَا ذَكَرَهُ الْحَسَنُ الْبَصْرِيُّ فَإِنَّهُ لَمَّا قَرَأَ هَذِهِ الْآيَةَ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ قَالَ حَسَنَةُ الدُّنْيَا أَنْ يُؤْتِيَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ الْعَبْدَ الْعِلْمَ وَالْعِبَادَةَ إِذًا فَبِدُعَائِكَ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً تَقُولُ يَا رَبِّ آتِنِي أُمُورَ الدُّنْيَا الَّتِي تَنْفَعُنِي وَأَنْتَ أَعْلَمُ بِمَا يُصْلِحُنِي وَآتِنِي يَا رَبِّ عِبَادَةً وَعِلْمًا عِبَادَةً تَرْضَى بِهَا وَعِلْمًا يَجْعَلُ الْعِبَادَةَ عَلَى هُدًى وَاسْتِقَامَةٍ

وَلِذَلِكَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً أَمَّا الْمَذْمُومُ فَإِنَّهُ يَقُولُ آتِنَا فِي الدُّنْيَا


Artikel asli: https://nasehat.net/sekiranya-anda-tahu-makna-doa-ini-tentu-anda-selalu-membacanya-syaikh-abdussalam-asy-syuwaiar/